Pelatihan Budaya Kerja Industri 5-S Program Kerjasama Pintar Bersama Daihatsu (PBD)

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Kadis Dikpora) Provinsi Bali Dr. KN. Boy Jayawibawa didampingi Kepala Bidang Pembinaan SMK I Made Sutarjana, S.Sos., MM. menghadiri dan membuka kegiatan Pelatihan Budaya Kerja Industri 5-S (Seiri yang artinya menyortir, Seiton yang artinya mensistematisasikan, Seiso yang artinya membersihkan, Seiketsu yang artinya standarisasi, Shitsuke yang artinya disiplin diri) Program Kerjasama Pintar Bersama Daihatsu (PBD) bertempat di aula SMK Negeri 3 Singaraja. Dalam kesempatan tersebut, Kadis Dikpora menyampaikan kebijakan-kebijakan Disdikpora Provinsi Bali dan menghimbau satuan pendidikan wajib mensukseskan Visi & Misi Gubernur Bali Bapak Wayan Koster ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru”. Kepala Bidang Pembinaan SMK pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Pelatihan tentang Budaya Kerja 5-S Program Kerjasama Pintar Bersama Daihatsu, terkait strategi Pengembangan Pendidikan Menengah Kejuruan dalam mewujudkan SDM Bali Unggul yang Kompeten disampaikan beberapa hal dengan tetap mengacu kepada :

  1. Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.
  2. Melakukan implementasi penguatan nilai-nilai pendidikan karakter yang religius, integritas, mandiri, nasionalis dan gotong royong yang diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran.
  3. Meningkatkan kerjasama dengan iduka untuk menciptakan link dan super match antara lain, penyelarasan kurikulum bersama DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri), pembelajaran berbasis project, prakerin minimal 1 semester, sertifikasi kompetensi sesuai standar kebutuhan DUDI, update teknologi untuk guru dari DUDI, guru magang / guru tamu, beasiswa dan bantuan sarana dan prasarana dari DUDI serta adanya komitmen serapan lulusan dari DUDI.
  4. Pengembangan SMK sebagai sekolah pusat keunggulan untuk kompetensi keahlian tertentu dengan bidang industri kreatif, teknologi dan konstruksi, hospitally, service care, kemaritiman, pertanian, dan kerjasama luar negeri.
  5. Melakukan inovasi-inovasi pembelajaran untuk mengantisipasi terjadi perubahan-perubahan yang sangat pesat.